Rabu, 14 Oktober 2015

Kamu pilih mana?

Antara kuantitas atau kualitas, kamu pilih mana?

Terkadang gue suka ngerasa kalo apa yang gue jalanin sekarang, organisasi yang gue jalani sekarang tidak semata hanya untuk mencari kuantitas yang banyak tanpa adanya follow up dari kegiatan latihan kepemimpinan mereka. Terus setelah itu langsung saja dimasukkan kepengurusan tanpa peduli mereka mau atau engga, passion mereka dimana. Setelah dimasukkan ke posisi tersebut apa? Dilepas saja, ga ada tuh penjagaan2 yang nyata, kegiatan apa juga kita tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan yang penting sama yang masih baru. Lalu setelah akhir kepengurusan hingga saatnya mereka butuh massa untuk menghaditi musyawarah anggota mereka baru menganggap kami ada.
Sebenarnya kalian butuh kami atau tidak?sebenarnya kalian hanya butuh beberapa orang saja kan?
Kalian tidak benar2 membutuhkan kami, kami cuma ada agar kalian bisa pamer bahwa jumlah kalian banyak.
Hey, jumlah yang banyak tapi rapuh dan hampa
Jumlah yang banyak tapi cuma nama
Jumlah yang banyak tapiii kosong
Jumlah yang banyak hanya kalian saja begitu?
Barisan ini tidak butuh yang seperti itu..

Barisan ini butuh jumlah yang banyak dengan kualitas terbaik
Barisan ini butuh jumlah yang banyak penuh dan berwarna, tidak kosong dan tidak hampa

Sadarkah kalian? Hemm, dari awal aku sudah merasa aneh dengan yang disini :(

Frontaaaaaaaal

Emang dia pikir kelas waktu kuliah apa? Ajang buat kampanye apa? Pake nyebut nama partai segala di kelas mana ngomongnya kayak gitu depan temen gue yang ga ngerti, entah dia emang ga ngerti apa pura2 ga ngerti -,- masalahnya yang di cap fanatik ituh bukan cuma lo doang tapi gue dan satu oraganisasi yang itu juga kenaaa beteeeee bangeeeeeet ihh..
Kelas itu ruang intelektual, ruang diskusi ilmiah, bukan saatnya untuk promosi partai yaaa apalagi saat dosen sedang menerangkan..
Jujur, dari lubuk hati yang paling dalam gue ga suka sama orang yang terlalu frontal untuk masalah partai atau ormas yang  backingannya partai ga suka banget.. karena menurut gue ketika semua orang tahu identitas lo itu, akan ada penolakan2 dari orang2 tertentu yang sebenarnya sangat berpotensi untuk kita dekati sebagai objek yang bisa kita ajak menuju kebaikan. Selain itu akan terjadi pengkotak-kotakan pada komunitas itu.  Menurut guee yaaaa... tapi tergantung denga keadaan lingkungan juga sih, kalo lingkungannya sudah dewasa dan dapat menerima itu tanpa adanya masalah it's okay dan lebih baik lagi jika terjadi diskusi yang akan membawa kebaikan bagi tiap organisasi itu.. udah itu aaajaaaahhhh