Iihhh lebay banget sih loh kek gitu aja kecewa, yaudalahya lupain aja.
Kecewa itu merupakan persaaan wajar manusia, dan levelnya juga berbeda-beda. Kadang kalo orang yang udah sampai level kecewa banget bisa parah banget sih dampaknya. Aku pernah baca sinopsis sebuah novel judulnya "Tuhan, izinkan aku menjadi pelacur". Karyanya Muhidin M. Dahlan. Jadi singkatnya (untuk lengkapnya cari sendiri yes), ada seorang muslimah yang dulunya taat banget pada Islam dan juga Ia bergabung dengan organisasi Islam namun ditengah jalan Ia diterpa badai kekecewaan yang membuat Ia memutuskan untuk menjadi pelacur. Parah banget kaan? Kecewa bisa buat orang 180 derajat berubah.
Aku belom berani baca buku ini wqwq takut aku yang udah liar semakin liar. Aku juga dulu sempat kecewa dengan organisasi Islam yang bikin aku jadi apatis terhadap orang-orang di dalamnya, kegiatannya, dan apapunlah. Sebenernya kecewa itu wajar karena namanya juga manusia ya pasti kadang mengecewakan. Yang paling penting adalah bagaimana kita memanage rasa kecewa kita. Aku juga dulu butuh waktu yang ga sebentar. Alhamdulillah nya masih dijaga Allah untuk ga keluar hari koridornya hehe. Kalau ditanya udah benar-benar bisa hilang kecewanya sekarang? Ya belum. Aku belom healing 100% dan aku masih belajar untuk mengurangi dan semakin mengurangi kecewanya sampai benar-benar hilang.
Sekarang aku jadi belajar jangan terlalu berekspektasi besar terhadap orang lain. Mereka semua berpotensi mengecewakan, bahkan yang terlihat 'malaikat' pun. Kedua, semaksimal mungkin jangan buat orang lain
kecewa kalau kita ga suka dikecewakan.
Semoga
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar